Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di website saya :
http://samlee.id/index.php/tutorial/install-beesmart-di-debian-8/
Senin, 18 Mei 2020
Kamis, 21 Februari 2019
Mengganti packing / gasket plate breather Suzuki Katana
A. Bahan packing lembaran beli di toko sparepart
B. Dibentuk sesuai bentuk plate dan dilubangi sesuai pososo baut.
1. Membuka tutup mesin
5. Kertas packing dilubangi dengan untuk baut
7. Packing dan plate dipasang kembali ke tutup mesin
B. Dibentuk sesuai bentuk plate dan dilubangi sesuai pososo baut.
1. Membuka tutup mesin
2. Plate dilepas dari tutup mesin dan dibersihkan dari oli.
3. Plate digambar pada kertas packing
4. Kertas packing digunting
6. Packing baru sudah jadi
Tutup mesin dipasang kembali
Selesai.
Kamis, 17 Mei 2018
Mengatasi Katana Overheat Pasang Fan Karimun
pengalaman pribadi mengatasi mesin katana yg overheat.
Sudah beberapa kali katana kesayangan gx 1995, saat kena macet di cuaca panas mesin langsung ngedrop, rpm naik turun dan akhirnya mati sendiri.
Puncaknya saat pulang dari KB Ragunan melewati Situ Gintung ke arah UIN Ciputat, sekitar jam 1 siang panas terik dan yg pasti macet. Katana langsung drop, rpm kacau dan akhirnya mati. Sambil coba di stater hidup lagi tapi ga lama mati lagi, akhirnya sy putuskan minggir dulu buat ngademin mesin. Kapok dg kejadian ini akhirnya sy putuskan beli fan karimun di toko sparepart seharga Rp 1.075.000,- . Fan ini di motornya ada 4 kabel sehingga putaran nya sangat kencang alias double speed. Dari beberapa sumber dengan fan ini katanya bisa mengatasi overheat.
Berikut beberapa kali uji coba pemasangan nya:
1. Berdasarkan Info dari beberapa sumber kalau dipasang buat ganti fan mesin bawaan mobil, hasilnya bagus hanya disaat macet saja. Saat di kecepatan tinggi mesin bisa overheat lagi karena electric fan karimun ini tidak mampu mendinginkan mesin saat rpm tinggi. Apalagi fan electric ini juga bisa mati tiba-tiba baik karena rusak ataupun karena faktor sikring dan relay yang bermasalah karena putus ataupun kendor. Bisa dibayangkan jika nantinya fan mesin satu-satunya mati. Jadi saya putuskan pasang fan ini sebagai pengganti fan AC saja, fan yang di mesin biarkan saja tetap berfungsi.
2. Fan AC bawaan mobil saya lepas, dan diganti dg electric fan karimun. Tips ini kata beberapa sumber bisa mengatasi overheat. Pemasanganya memang lumayan susah karena tempatnya sempit. Grill Dan bumper depan dilepas, dan kipas dimasukan dari bawah. Kupingan lubang bautnya di lipat supaya pas dengan lubang baut di bodi mobil.
Dari gambar 2 terlihat kalau arah baling-baling mengarah/menghadap ke depan mobil tidak mengarah ke kondensor AC. Karena fan ini dirancang untuk dipasang menempel di belakang radiator. Jadi saat dipasang di depan kondensor Ac arah baling-baling jadi menghadap ke depan mobil.
Setelah pemasangan selesai lalu soket dari fan karimun baru langsung dipasang ke soket fan ac bawaan mobil karena memang bentuk soketnya sudah sama. Mesinpun dihidupkan dan ac dinyalakan. Ternyata angin dari fan ini sangat kencang, tapi sayang arah hembusan angin nya ke depan mobil, bukan mengarah ke kondensor ac.
Akhirnya mobil di matikan dan kabel di soket dibalik, supaya baling baling berputar ke arah sebaliknya sehingga angin mengarah ke kondensor ac. Setelah kabel soket dibalik dan mobil kembali dihidupkan dan ac dinyalakan, hembusan angin sudah tidak mengarah ke depan mobil tapi mengarah ke kondensor ac. Tapi hembusan angin yg dihasilkan tak sekuat saat kabel belum di balik, dan suaranya juga lebih berisik/dengung karena arah kemiringan daun kipas tidak sesuai.
Dari hasil ini saya tidak puas karena ternyata tidak maksimal, karena hari sudah sore, akhirnya sy sudahi dan gril dipasang, tinggal di tes besoknya saat panas.
3. Keesokan harinya saya bawa melewati pasar Parung yg macet, ternyata hasilnya benar tidak sesuai harapan. Mesin masih overheat dan tenaga ngedrop lagi. Pasti ini karena hembusan angin si fan karimun ini belom maksimal karena arah putar kipas dibalik.
4. Sore hari setelah pulang kerja langsung sy bongkar lagi fan karimun ini. Saya amat amati bagaimana caranya supaya arah baling baling kipas nya mengarah ke kondensor ac.
5. Jalan satu satunya yg saya temukan adalah dengan memotong bagian as baling baling dan memindahkannya ke sisi sebaliknya. Saya langsung potong as baling baling dengan mesin gerinda lalu dipasang di sisi sebaliknya. Penyambungan kedua bagian ini dengan lem aibon, dan untuk menambah kuat lagi, sambungannya di tutup dengan lem Dexton plastic steel. Hasilnya sangat kuat karena lem dexton ini menempel sangat kuat di bahan plastik.
Sudah beberapa kali katana kesayangan gx 1995, saat kena macet di cuaca panas mesin langsung ngedrop, rpm naik turun dan akhirnya mati sendiri.
Puncaknya saat pulang dari KB Ragunan melewati Situ Gintung ke arah UIN Ciputat, sekitar jam 1 siang panas terik dan yg pasti macet. Katana langsung drop, rpm kacau dan akhirnya mati. Sambil coba di stater hidup lagi tapi ga lama mati lagi, akhirnya sy putuskan minggir dulu buat ngademin mesin. Kapok dg kejadian ini akhirnya sy putuskan beli fan karimun di toko sparepart seharga Rp 1.075.000,- . Fan ini di motornya ada 4 kabel sehingga putaran nya sangat kencang alias double speed. Dari beberapa sumber dengan fan ini katanya bisa mengatasi overheat.
Berikut beberapa kali uji coba pemasangan nya:
1. Berdasarkan Info dari beberapa sumber kalau dipasang buat ganti fan mesin bawaan mobil, hasilnya bagus hanya disaat macet saja. Saat di kecepatan tinggi mesin bisa overheat lagi karena electric fan karimun ini tidak mampu mendinginkan mesin saat rpm tinggi. Apalagi fan electric ini juga bisa mati tiba-tiba baik karena rusak ataupun karena faktor sikring dan relay yang bermasalah karena putus ataupun kendor. Bisa dibayangkan jika nantinya fan mesin satu-satunya mati. Jadi saya putuskan pasang fan ini sebagai pengganti fan AC saja, fan yang di mesin biarkan saja tetap berfungsi.
2. Fan AC bawaan mobil saya lepas, dan diganti dg electric fan karimun. Tips ini kata beberapa sumber bisa mengatasi overheat. Pemasanganya memang lumayan susah karena tempatnya sempit. Grill Dan bumper depan dilepas, dan kipas dimasukan dari bawah. Kupingan lubang bautnya di lipat supaya pas dengan lubang baut di bodi mobil.
Gambar 1. fan ac di lepas
Gambar 2. Fan baru punya karimun dipasang
Setelah pemasangan selesai lalu soket dari fan karimun baru langsung dipasang ke soket fan ac bawaan mobil karena memang bentuk soketnya sudah sama. Mesinpun dihidupkan dan ac dinyalakan. Ternyata angin dari fan ini sangat kencang, tapi sayang arah hembusan angin nya ke depan mobil, bukan mengarah ke kondensor ac.
Akhirnya mobil di matikan dan kabel di soket dibalik, supaya baling baling berputar ke arah sebaliknya sehingga angin mengarah ke kondensor ac. Setelah kabel soket dibalik dan mobil kembali dihidupkan dan ac dinyalakan, hembusan angin sudah tidak mengarah ke depan mobil tapi mengarah ke kondensor ac. Tapi hembusan angin yg dihasilkan tak sekuat saat kabel belum di balik, dan suaranya juga lebih berisik/dengung karena arah kemiringan daun kipas tidak sesuai.
Dari hasil ini saya tidak puas karena ternyata tidak maksimal, karena hari sudah sore, akhirnya sy sudahi dan gril dipasang, tinggal di tes besoknya saat panas.
3. Keesokan harinya saya bawa melewati pasar Parung yg macet, ternyata hasilnya benar tidak sesuai harapan. Mesin masih overheat dan tenaga ngedrop lagi. Pasti ini karena hembusan angin si fan karimun ini belom maksimal karena arah putar kipas dibalik.
4. Sore hari setelah pulang kerja langsung sy bongkar lagi fan karimun ini. Saya amat amati bagaimana caranya supaya arah baling baling kipas nya mengarah ke kondensor ac.
5. Jalan satu satunya yg saya temukan adalah dengan memotong bagian as baling baling dan memindahkannya ke sisi sebaliknya. Saya langsung potong as baling baling dengan mesin gerinda lalu dipasang di sisi sebaliknya. Penyambungan kedua bagian ini dengan lem aibon, dan untuk menambah kuat lagi, sambungannya di tutup dengan lem Dexton plastic steel. Hasilnya sangat kuat karena lem dexton ini menempel sangat kuat di bahan plastik.
Gambar 3. Baling baling sudah dipotong
Gambar 4. Kedua bagian di olesi lem aibon
Gambar 5. Kedua bagian sudah disatukan dengan lem
(setelah tahap ini sambungan ditutup lagi dengan lem Dexton tapi maaf lupa memfoto sehinggan tidak dapat mencatumkan gambarnya)
Gambar 6. Setelah lem kering, baling-baling kembali dipasang ke motor fan
6. Setelah pemasangan selesai kabel soket pun dipasang lagi. Mobil dan ac dihidupkan, hasilnya wusss mantap, arah hembusan angin sudah mengarah ke kondensor ac, dan saking kencangnya angin sampe bisa dirasakan di balik radiator. Dgn hasil ini cukup puas karena angin dari fan karimun ini sudah benar-benar kencang dan karena baling baling sudah mengarah ke dalam, putaran fan jadi tidak dengung lagi dan yg pasti anginya meniup ke arah kondensor ac dengan sangat kencang bahkan tembus ke radiator. Dari gambar berikut terlihat arah baling baling sudah mengarah ke dalam, beda dengan sebelum asnya dipindahkan baling baling mengarah ke depan mobil.
Gambar 7. Setelah baling-baling di modifikasi,
fan kembali dipasang ke body mobil, arah putar yang benar adalah ke kanan.
7. Keesokan harinya sy bawa lagi ke kemacetan dan panas terik. Hasilnya mantap, mesin tidak overheat lagi karena tiupan fan ini, bisa menembus kondensor ac dan meniup radiator juga, sehingga mesin punya 2 pendingin. Pertama pendingin dari kipas mesin yang arah anginyaa mengarah ke mesin, kedua fan elektrik karimun yang juga mendinginkan radiator. Jarum indikator suhu mentok di seperempat tidak naik lagi di kemacetan dan cuaca panas.
8. Setelah pulang iseng iseng menyalakan mobil dan ac, lalu saya menghubungkan kabel langsung dari positif aki ke kabel positif di soket fan ac, ternyata putaran kipas nya jauh lebih kenceng lagi. Kesimpulanya, listrik yang dari kabel fan ac bawaan mobil tidak sekuat klw langsung diambil dari aki. Akhirnya, saya pasang relay dan sikring supaya fan karimun ini mendapat listrik langsung dari aki sementara kabel arus yang dari soket bawaan dijadikan switch nya.
9. Hasilnya lebih baik lagi karena angin jauh lebih kencang dari sebelumnya. Setelah di tes lagi di kemacetan. Jarum indikator suhu mentok dibawah seperempat, hanya lewat sedikit dari garis bawah. Dan ac juga lebih dingin walaupun cuaca panas. Logikanya walaupun mobil berhenti diam tapi karena tiupan fan ini sangat kencang jadi seolah-olah mobil berjalan.
Gambar 8. Skema pemasangan Rellay supaya fan menyala bersamaan dengan AC hidup
10. Dengan pemasangan instalasi mengikuti Gambar 8, maka fan akan otomatis menyala saat AC dihidupkan, jadi benar-benar berfungsi seperti fan ac bawaan mobil.
Gambar 9. Sekma Rellay supaya fan dapat menyala dengan dua pilihan : bersamaan AC dan hidup secara manual
11. Dengan mengikuti skema pemasangan pada Gambar 9. Fan dapat menyala bersamaan AC hidup, atau bisa juga dinyalakan manual tanpa AC hidup, tinggal memilih pengaturan pada sakelar toggle yang dipasang di dashboard mobil. Mungkin ini dipilih jika mesin mobil benar-benar overheat sehingga fan bisa dinyalakan tanpa menghidupkan AC.
Saya sendiri memilih instalasi seperti di gambar 9. Jadi fan bisa di nyalakan tanpa harus menghidupkan ac, dan bisa juga menghidupkan ac tanpa menyalakan fan saat kondisi hujan. Karena saat hujan kondensor sudah dingin jadi fan dimatikan juga tidak masalah.
Posisi saklar pilih
Indikator suhu saat macet dg AC hidup
Ini mungkin bukan satu satunya cara untuk mengatasi overheat mesin katana, tapi dengan cara ini katana saya bebas overheat dan plus nya adalah AC nya menjadi lebih dingin meskipun panas terik Dan macet. Berbeda sebelum saya pasang fan, kalau cuaca panas ac nya ga berasa dingin.
Alhamdulillah.....
Langganan:
Postingan (Atom)